Artikel
Pencegahan Stunting di Posyandu Marsudi Rahayu II: Pemanfaatan Daun Kelor di Desa Karangjati Wonosegoro
Desa Karangjati, Kecamatan Wonosegoro, menjadi salah satu desa yang aktif menggerakkan upaya pencegahan stunting melalui kegiatan Posyandu. Pada kesempatan kali ini, Posyandu Marsudi Rahayu II melaksanakan penyuluhan kesehatan yang dipimpin oleh Bidan Ririt, bekerja sama dengan mahasiswa KKN 08 Universitas Boyolali.
Kegiatan yang diadakan di halaman Posyandu ini dihadiri oleh para ibu beserta balita mereka. Dalam suasana yang akrab, Bidan Ririt memberikan edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang untuk mencegah stunting, khususnya pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak. Salah satu fokus utama penyuluhan adalah pemanfaatan daun kelor sebagai sumber gizi alami yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral.
Daun kelor dikenal memiliki kandungan gizi tinggi, seperti vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi, yang berperan penting dalam mendukung tumbuh kembang anak. Bidan Ririt menjelaskan berbagai cara pengolahan daun kelor agar dapat dikonsumsi keluarga, mulai dari diolah menjadi sayur bening, campuran bubur, hingga dijadikan tepung untuk bahan tambahan makanan bayi.
Mahasiswa KKN 08 Universitas Boyolali turut berperan aktif dalam kegiatan ini, mulai dari membantu penyuluhan, membagikan leaflet edukasi gizi, hingga mengajak anak-anak untuk mengikuti kegiatan pemantauan tumbuh kembang. Kehadiran mereka tidak hanya memberikan dukungan tenaga, tetapi juga mempererat hubungan antara masyarakat, tenaga kesehatan, dan dunia akademik.
Dengan adanya sinergi antara tenaga medis, akademisi, dan masyarakat, diharapkan angka stunting di Desa Karangjati dapat terus menurun. Program pemanfaatan daun kelor yang mudah didapat di lingkungan sekitar menjadi langkah strategis untuk meningkatkan asupan gizi keluarga, sehingga anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan bebas dari risiko stunting.
Desa Karangjati, Kecamatan Wonosegoro, menjadi salah satu desa yang aktif menggerakkan upaya pencegahan stunting melalui kegiatan Posyandu. Pada kesempatan kali ini, Posyandu Marsudi Rahayu II melaksanakan penyuluhan kesehatan yang dipimpin oleh Bidan Ririt, bekerja sama dengan mahasiswa KKN 08 Universitas Boyolali.
Kegiatan yang diadakan di halaman Posyandu ini dihadiri oleh para ibu beserta balita mereka. Dalam suasana yang akrab, Bidan Ririt memberikan edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang untuk mencegah stunting, khususnya pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak. Salah satu fokus utama penyuluhan adalah pemanfaatan daun kelor sebagai sumber gizi alami yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral.
Daun kelor dikenal memiliki kandungan gizi tinggi, seperti vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi, yang berperan penting dalam mendukung tumbuh kembang anak. Bidan Ririt menjelaskan berbagai cara pengolahan daun kelor agar dapat dikonsumsi keluarga, mulai dari diolah menjadi sayur bening, campuran bubur, hingga dijadikan tepung untuk bahan tambahan makanan bayi.
Mahasiswa KKN 08 Universitas Boyolali turut berperan aktif dalam kegiatan ini, mulai dari membantu penyuluhan, membagikan leaflet edukasi gizi, hingga mengajak anak-anak untuk mengikuti kegiatan pemantauan tumbuh kembang. Kehadiran mereka tidak hanya memberikan dukungan tenaga, tetapi juga mempererat hubungan antara masyarakat, tenaga kesehatan, dan dunia akademik.
Dengan adanya sinergi antara tenaga medis, akademisi, dan masyarakat, diharapkan angka stunting di Desa Karangjati dapat terus menurun. Program pemanfaatan daun kelor yang mudah didapat di lingkungan sekitar menjadi langkah strategis untuk meningkatkan asupan gizi keluarga, sehingga anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan bebas dari risiko stunting.